468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

cord gitar peterpan

0 komentar

Start: 
F  C  Dm  Am  A#  F  Dm  C } 2X

F       C      Dm       Am
Waktu terasa semakin berlalu
    A#       F       Dm     C
Tinggalkan cerita tentang kita
F      C        Dm     Am
Akan tiada lagi kini tawamu
    A#       F       Dm      C
Tuk hapuskan semua sepi di hati

Chorus:

 F      C          Dm      Am
Ada cerita tentang aku dan dia
    A#      F         Dm     C
dan kita bersama saat dulu kala
 F      C          Dm        Am
Ada cerita tentang masa yang indah
     A#       F        Dm        C
Saat kita berduka saat kita tertawa


Int.

  F         C         Dm      Am
Teringat di saat kita tertawa bersama
A#    F         Dm      C
Ceritakan semua tentang kita

Catu Daya Jala-Jala Tanpa Transformer

0 komentar


Catu Daya Jala-Jala Tanpa Transformer

By ADM Under Pencatu Daya dan Pengisi Baterei
Tegangan searah berdenyut yang diperoleh dari penyearah D1…D4 mempunyai harga puncak 310 V. Tegangan ini diberikan ke cerat dari MOSFET daya T1 melalui resistor pembatas R9. Sebuah rangkaian pengendali menjamin MOSFET hanya akan menghantar selam waktu yang singkat sebelum dan sesudah tegangan jala-jala melewati nol. Selama waktu ini tegangan searah berdenyut tidak melampau 5 V. Dalam waktu singkat yang sama Kondensator perata C2 akan termuati ; selama waktu sesudahnya ia memberikan arus keluaran. Akibatnya Kondensator tersebut harus berharga sangat besar 10.000 µF. denyut-denyut arus beban dalam waktu singkat mempunyai harga puncak dalam orde 4 A!
Kemantapan tegangan keluaran pada dasarnya tergantung pada beban. Arus keluaran maksimal bisa 110 mA. Catu untuk rangkaian pengendali diperoleh dari Resistor R2., Kondensator C1 dan dioda D5 dan D6. Rangkaian pengendali merupakan penanding jendela yang terbentuk dari tiga op-amp. Kalibrasi yang benar dari rangkaian pengendali menjadi sangat penting. Sebelum jala-jala diberikan, pertama-tama setel P1 pada posisi tengah dan putar S2 sampai penggesernya berada pada potensial bumi. Kemudian hubungkan jala-jala dan periksa tegangan kerja rangkaian. Selanjutnya hubungkan sebuah voltmeter (jangkah 10V DC) pada keluaran dan setel P2 sampai meter mulai menyimpang. Akhir nya, setel P1 agar pembacaan meter 4,8…5 V.
Pemakaian rangkaian ini terbatas. Jelas, tidak bisa digunakan dengan perlengkapan yang harus disekat secara listrik dengan jala-jala. Juga sama tidak baiknya bila digunakan dengan perlengkapan yang sangat peka terhadap desah dan paku-paku jala-jala. Namun cukup baik untuk perlengkapan yang tidak cukup tempat untuk transformator jala-jala. Unit ini harus digunakan untuk memberikan daya kepada perlengkapan yang ditempatkan dalam wadah plastic. Setiap perlengkapan yang diberi daya oleh rangkaian ini jangan dihubungkan ke perlengkapan lain melalui kabel. Jika diperlukan hubungannya harus dilakukan melalui kopel optic saja.
Besarnya disipasi panas pada T1 dan R9 hanya berkisar 3 W. Jadi bila rangkian ini dipasang dalam kontak kecil, tidak akan ada masalah dengan panasnya. Selama perakitan, amatilah dahulu dengan seksama pencegahan-pencegahan yang perlu sehubungan dengan rangkaian yang bekerja dengan jala-jala.
Peringatan! Rangkaian ini perlu dibuat dengan sangat hati-hati, sebab tegangan penuh jala-jala terdapat pada beberapa titik.

rangkaian bel pintu

0 komentar

Bel Pintu Berlagu


 
Meskipun kita tidak suka menjadikan suatu kebiasaan, kembali ke rancangan lama ketika tersedia komponen baru terkadang sangat bermanfaat. Dan dalam kasus ini adalah bel pintu dengan memperkenalkan IC baru, atau kuartet IC, seri UM 3481/82/83/84.
Seperti bisa di duga, bagian pokok dari rangkaian ini termuat di dalam IC: osilator, pembagi frekuensi, ROM, penggerak, sebuah ROM dengan 512 nada musik, pembangkit nada, pembangkit irama, pembangkit timbre, modulator, pengatur run off, serta penguat depan.
Selain itu, rangkaian juga meliputi sebuah catu daya di lengkapi regulator tegangan, sebuah penguat push-pull untuk menggerakkan pengeras suara, serta sejumlah komponen yang berhubungan dengannya.
Resistor R1, R2 dan potensiometer P2, serta kondensator C2 merupakan elemen-elemen penentu frekuensi untuk osilator yang ada di dalam chip IC. Trimpot P2 adalah untuk mengatur kecepatan run-off, yaitu kecepatan lagu dimainkan. Resistor R7 dan kondensator

cord gitar j-rocks CERIA

0 komentar

Ceria


Intro : Em A D B
Em A D
Em A F#m B
Em A D
D          Em
hari ini kudendangkan
A               D
lagu yg ingin kunyanyikan
B               Em
terkenang semua kenangan
A         D
yg tlah kualami
Em
ingin kubuka lembar baru

Belajar Membuat Robot Sederhan

0 komentar


Belajar Membuat Robot Sederhan


“Kita bisa bikin robot sendiri Pak?” Itulah kalimat yang pertama kali keluar dari mulut wajah-wajah polos itu. Buat sebagian besar anak-anak Indonesia, robot masih menjadi bagian imajinasi film-film kartun. Maka, sibuklah anak-anak Sekolah Dasar (SD) Al Hikmah Surabaya itu membuat proyek robotnya. Sebuah robot sederhana yang terbuat dari rangka mesin mobil-mobilan tamiya yang ditempeli stik es krim. Selain sebagai bahan pembuat bodi, stik es krim juga berfungsi sebagai pelontar.
Sesekali mereka berceloteh, membayangkan kehebatan robot ketapel ciptaannya. Dengan tekun mereka merangkai stik es krim yang ditempel lem pada rangka mobil tamiya. Bahkan, ketika memasuki tahap memasang pelontar ketapel, juga dari stik es krim yang direkat dengan selotip, mimik mereka menjadi lebih serius. Pasalnya, pelontar itulah yang akan menjadi penentu kehebatan robot mereka saat diadu nantinya.
Sejak April 2002, kegiatan mengajar anak-anak membuat robot menjadi kegiatan rutin Arief Yudanarko setiap sabtu pagi. Ia beserta timnya dari Pusat Pengembangan Teknologi pada Anak Cerdikia mengisi kegiatan ekstrakurikuler robotik pada murid-murid SD Al Hikmah. Beragam jenis robot sederhana telah mereka perkenalkan, mulai robot ketapel, robot tikus hingga robot penyapu sampah. Untuk menciptakan suasana kompetisi, setiap hari besar, peringatan Tahun Baru Islam 1 Hijriah msalnya, diadakan lomba antarkelas.
“Ini semua berangkat dari keprihatinan saya tentang rendahnya pemahaman tentang teknologi pada generasi muda kita. Robot, misalnya, sebagai salah satu wujud teknologi masih identik dengan film atau tokoh imajinasi, semisal Robocop,” ujar Arief, pendiri dan pengelola Cerdikia. Padahal, lanjut Arief, teknologi telah begitu lekat dengan kehidupan kita. Hampir tidak ada satu aktivitas manusia yang dapat berlangsung tanpa peran serta teknologi.
“Saya bercita-cita memperkenalkan anak-anak pada teknologi sedini mungkin. Agar bangsa kita tidak lagi hanya jadi konsumen teknologi, tapi juga produsen yang inovatif,” ujar Arief yang pernah mewakili Indonesia pada International Robot Contest (IRC) pada 1995 di Osaka Jepang.
Arief bahkan rela melepas pekerjaannya yang telah mapan di Radnet, sebuah perusahaan teknologi informasi ternama di Surabaya. Kini, lelaki lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu berkonsentrasi penuh pada Cerdikia. Ia kini tengah menjajaki pembelajaran robotik di sekolah lain.
Lelaki kelahiran 25 April 1975 itu berupaya menjadikan Cerdikia sebagai lembaga yang profesional. Untuk itu, pencetakan tenaga pengajar yang berkualitas pun menjadi agenda utama. Selain itu, yang paling utama adalah penciptaan kurikulum. Seluruh materi diupayakan bersifat sederhana, mudah dimengerti namun merangsang daya kreasi anak.